Pengertian LMS dan LCMS - LSM dan LCSM merupakan perangkat lunak/software yg marak dipakai dan terbukti ampuh untuk diandalkan dalam aplikasi system e-learning. Akan tetapi system ini mempunyai beberpa kelemahan. Salah satu kelemahannya yaitu sebahagian besar dari system ini kurang memperhatikan daya suai (adaptability), fleksibilitas, dan jalinan sosial. baca juga pengertian kelas maya
Bahkan pada sebahagian kasus, fitur-fitur kolaborasi & feature analisis jalinan sosial dinonaktifkan yg menyebabkan pengelola system tak dapat mengetahui hal-hal yg sedang dikerjakan oleh komunitasnya. Oleh sebab itu, dalam perkembangan tehnologi disaat ini, rencana interaksi sosial & kepedulian sosial sejak mulai diterapkan & memberikan pengaruh yg berarti pada kolaborasi & pembelajaran.
Bahkan pada sebahagian kasus, fitur-fitur kolaborasi & feature analisis jalinan sosial dinonaktifkan yg menyebabkan pengelola system tak dapat mengetahui hal-hal yg sedang dikerjakan oleh komunitasnya. Oleh sebab itu, dalam perkembangan tehnologi disaat ini, rencana interaksi sosial & kepedulian sosial sejak mulai diterapkan & memberikan pengaruh yg berarti pada kolaborasi & pembelajaran.
Dgn adaptasi ide ini dalam technologi, peserta didik mampu berkolaborasi, meningkatkan kekuatan kognitif, & keterampilan sosialnya. Oleh lantaran itu, muncullah paradigma baru dalam mencari ilmu yg dinamakan CSSL (Computer Supported Social Learning). Di dalamnya terdapat ide Social Learning Network yg bertujuan buat mendorong penggunanya mempunyai pengalaman baru dalam menggali ilmu memakai jejaring sosial (Social Network) yg sudah di lengkapi dgn ide kepedulian sosial (Halimi, 2011).
Jejaring sosial atau social network (SN) merupakan ‘sebuah jejaring’ yg memuat hubungan sosial & pertalian interpersonal. Dengan Cara lebih rinci, SN ialah suatu penerapan atau page yg mengizinkan customer utk berkomunikasi satu sama lain dgn cara saling bertukar kabar, komentar, pesan, gambar, ataupun audio-video.
Dalam Social Network Sites (SNS) seperti Facebook, Twitter, G+ costumer difasilitasi buat menjalin hubungan, komunikasi, & kolaborasi (Greenhow, Robelia, dan Hughes, 2009). Dengan kata lain, prosedur bersosialisasi lewat jaringan ini sudah terbukti bisa meningkatkan pertalian interpersonal & memfasilitasi komunikasi nonverbal lewat fasilitas seperti audio-video ataupun gambar.
Dengan berkomunikasi lewat alat ini, pertalian interpersonal jadi lebih dekat. Oleh lantaran itu, berdasarkan kelebihan inilah bermacam macam web jejaring sosial didorong buat dipakai dalam pembelajaran (Huang, 2010).
Social learning network (SLN) atau Jejaring Sosial utk Pembelajaran, menurut Kordesh (2000) merujuk kepada koneksi interpersonal lewat jalinan dgn maksud mutlak buat pengembangan wawasan. Dengan Cara lebih rinci, SLN merujuk pada sekian banyak fenomena.
Pemakaian Social Network (SN) buat pembelajaran dalam pendidikan formal.
Pemakaian SN oleh para pelajar dalam suatu kolaborasi/diskusi yg dilaksanakan dengan cara informal.
Penggunaan laman yg dengan cara kusus didesain utk pembelajaran lewat jejaring sosial (Social Learning Networkatau SLN).
Pemakaian SLN yg dengan cara khusus dikembangkan sendiri oleh guru.
No comments:
Post a Comment